TUGAS MAKALAH
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
NAMA ANGGOTA :
1.
Ariyanto
2.
Derry
Ramandika
3.
Fajri
Nur Rochim
4.
Kemal
Firdaus
5.
Moch.
Hasan Setiadi
6.
Ramdhan
Permana
7.
Sandi
Maulana
8.
Sofiandi
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering menemukan masalah hama petani dan peladang di sekitar
kita, Dengan melakukan praktek pembuatan insektisida ini kita harapkan dapat
membantu para petani maupun peladang agar bisa menuntaskan permasalahan hama
yang sangat sering mengganggu.
Insektisida merupakan cara
terbaik dan termudah untuk membunuh hama, cara pembuatannyapun sungguh mudah
dan sederhana kita hanya memerlukan beberapa bahan yang mudah dan pasti ada di
sekitar kita yaitu, daun sirsak dan biji sirsak.
Insektisida ini merupakan pembunuh
alami hama yang ramah kantong dan ramah lingkungan selain bahannya yang mudah
di dapat insektisida ini mampu membunuh hama seperti, ulat, belalang, wereng
atau tomcat sekalipun.
Kami harapkan kepada para
petani tidak usah membeli insektisida kimia di toko–toko alangkah lebih baiknya
mencoba membuat dan melihat hasilnya sendiri.
B.
Pengertian Insektisida
Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat
racun yang dipakai untuk membunuh serangga.
Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku,
perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon,
sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya
hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman. Insektisida termasuk
salah satu jenis pestisida.
Insektisida dapat dibedakan menjadi
golongan organik dan anorganik. Insekstisida organik mengandung
unsur karbon sedangkan insektisida anorganik tidak. Insektisida anorganik
umumnya bersifat alami, yaitu diperoleh dari makhluk hidup sehingga disebut
insektisida hayati.
C. Ada beberapa jenis insektisida, antara lain :
Insektisida Sintetik
Insektisida
organik sintetik yang banyak dipakai dibagi-bagi lagi menjadi beberapa golongan
besar.
Senyawa Organofosfat
Insektisida
golongan ini dibuat dari molekul organik dengan penambahan fosfat. Insektisida
sintetik yang masuk dalam golongan ini adalah Chlorpyrifos,
Chlorpyrifos-methyl, Diazinon, Dichlorvos, Pirimphos-methyl, Fenitrothion, dan
Malathion.
Senyawa Organoklorin
Insektisida
golongan ini dibuat dari molekul organik dengan penambahan klorin. Insektisida
organoklorin bersifat sangat persisten, dimana senyawa ini mashi tetap aktif
hingga bertahun-tahun. Oleh karena itu, kini insektisida golongan organoklorin
sudah dilarang penggunaannya karena memberikan dampak buruk terhadap
lingkungan. Contoh-contoh insektisida golongan organoklorin adalah Lindane,
Chlordane, dan DDT.
Karbamat
Insektisida golongan
karbamat diketahui
sangat efektif mematikan banyak jenis hama pada suhu tinggi dan meninggalkan
residu dalam jumlah sedang. Namun, insektisida karbamat akan terurai pada
suasana yang terlalu basa. Salah satu contoh karbamat yang sering dipakai
adalah bendiokarbamat.
Pirethrin/ Pirethroid Sintetik
Insektisida
golongan ini terdiri dari dua katergori, yaitu berisfat fotostabil serta
bersfiat tidak non fotostabil namun kemostabil. Produknya sering dicampur
dengan senyawa lain untuk menghasilkan efek yang lebih baik. Salah satu contoh
produk insektisida ini adalah Permethrin.
Pengatur Tumbuh Serangga
Insektisida
golongan ini merupakan hormon yang berperan dalam siklus pertumbuhan serangga,
misalnya menghambat perkembangan normal. Beberapa contoh produknya adalah
Methoprene, Hydramethylnon, Pyriproxyfen, dan Flufenoxuron.
Fumigan
Fumigan
adalah gas-gas mudah menguap yang dapat membunuh hama serangga. Fumigan hanya
boleh digunakan oleh personel terlatih karena tingkat toksisitasnya yang
tinggi. Contoh-contohnya adalah Metil Bromida (CH3Br), Aluminium
Fosfit, Magnesium Fosfit, Kalsium Sianida, dan Hidrogen Sianida.
Insektisida Hayati
Meskipun
insektisida lebih dikenal merupakan senyawa sintetik, namun terdapat juga
insektisida alami yang berasal dari bakteri, pohon, maupun bunga.
- Silica (SiO2) merupakan insektisida anorganik yang bekerja dengan menghilangkan selubung lilin pada kutikula serangga sehingga menyebabkan mati lemas. Insektisida jenis ini sering dibuat dari tanah diatom atau kieselgurh, yang tersusun dari molekul diatom Bacillariophyceae.
- Asam Borat (H3BO3) adalah insektisida anorganik yang dipakai untuk menarik perhatian semut.
- Pirethrum adalah insektisida organik alami yang berasal dari kepala bunga tropis krisan. Senyawa ini memiliki kemampuan penghambatan serangga yang baik pada konsentrasi rendah. Namun berkaitan dengan proses ekstraksinya, senyawa ini sangat mahal.
- Rotenon adalah insektisida organik alami yang diperoleh dari pohon Derris. Senyawa ini berfungsi sebagai insektisida yang menyerang permukaan tubuh hama.
- Neem merupakan ekstrak dari pohon Neem (Azadirachta indica). Penggunaan Neem sebagai insektisida hayati dimulai sejak 40 tahun lalu. Ekstrak neem mengganggu aktivitas sistem pencernaan serangga, khususnya golongan Lepidoptera (ngengat dan kupu-kupu beserta larvanya). Selain itu neem juga berperan sebagai pengatur tumbuh dimana menyebabkan beberapa jenis serangga terus berada pada kondisi larva dan tidak bisa tumbuh dewasa.
- Bakteri Bacillus thuringiensis memproduksi toksin Bt yang dapat mematikan serangga yang memakannya. Toksin Bt aktif pada pH basa dan menyebabkan saluran pencernaan serangga berlubang sehingga berujung pada kematian. Para peneliti telah berhasil memindahkan gen yang berperan dalam produksi toksin Bt dari B. thuringiensis ke tanaman kapas sehingga serangga yang memakan tanaman kapas tersebut akan mati. Kapas Bt merupakan salah satu organisme transgenik yang paling banyak ditanam di dunia.
Penggunaan insektisida sintetik juga dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Hal ini dikarenakan insektisida tertentu dapat tersimpan di dalam tanah selama bertahun-tahun, dapat merusak komposisi mikroba tanah, serta mengganggu ekosistem perairan.
D.
ALAT DAN BAHAN PEMBUATAN INSEKTISIDA
a.
Alat b.
Bahan
1. Kompor 1.
Daun Sirsak
2. Panci 2. Biji Sirsak
4. Sendok 3. Air
5. Blender
E. Cara Pembuatan
a) Rebus air di panci
b) Haluskan biji sirsak dengan
menggunakan blender
c) Ketika mendidih masukan daun dan biji
sirsak ke dalam panci
d) Tunggu rebusan selama 10 menit
e) Sesudah 10 menit angkat dan saring air yang sudah di rebus
tadi lalu tiriskan baskom.
f) Tunggu hingga dingin
g) Jika sudah dingin masukan ke dalam
botol yang sudah tersedia
h) Insektisida sudah bisa digunakan
F. Kesimpulan
Jadi insektisida tidak hanya bisa dibuat dari
zat kimia saja namun juga bisa di buat dari bahan alami seperti yang kita tadi
sudah jelaskan dan dengan percobaan ini kita bisa menghemat uang untuk membeli
insektisida yang berbahan kimia dan juga instan.
0 komentar:
Posting Komentar